Rabu, 10 Juni 2009

Aku Tetap Gemuk? Apa yang Terjadi?


Banyak orang yang menderita kegemukan menjadi frustasi karena merasa telah melakukan cara apapun untuk mendapatkan badan yang ideal. Tetapi bentuk tubuh tidak berubah dari kondisi semula. Apakah ada yang salah?

Selain tipe-tipe kegemukan, factor-factor yang menyebabkan kegemukan juga harus diketahui lebih dahulu. Menurut para peneliti, terapat bebrapa factor yang menyebabkan terjadinya kegemukan, diantaranya factor grnrtik, disfungsi salah satu bagian otak, pola makan yang berlebihan, kurang gerak atau jarang olahraga, ketidakstabilan emosi dan factor lingkungan


  1. Factor genetic

Di dalam sebuah keluarga, kegemukan dapat diturunkan dati generasi ke generasi penerusnya. Hal ini berhubungan dengan jumlah dan ukuran sel lemak. Seorang ibu yang sedang hamil dengan jumlah atau ukuran sel lemak yang melebhi batas normal secara otomatis menurunkan ketidaknormalan jumlah atau ukuran sel lemaknya kepada bayi yang dikandungnya. Oleh karena itu, tidak heran jika bayi yang lahir kemudian juga menderita kegemukan.

  1. Kerusakan pada salah satu bagian otak

System pengontrol yang mengatur perilaku makan pada otak berada pada salah satu bagian otak yang disebut hipotalamus, yaitu sebuah kumpulan inti sel di dalam otak yang langsung berhubungan dengan bagian-bagian lain dari otak dan kelenjar bawah otak. Hipotalamus mengandung lebih banyak pembuluh darah dari pada derah lain di dalam otak sehingga lebih mudah dipengaruhi oleh unsure kimiawi dari darah.


Terdapat dua bagian hipotalamus yang mempengaruhi penyerapan makanan, hipotalamus lateral (HL) yang menggerakan nafsu makan (awal atau pusat makan) dan hipotalamus ventromedial (HVM) yang merintangi nafsu makan (pemberhentian atau pusat kenyang). Dari hasil penelitian diperoleh bahwa jika HL rusa/hancur maka individu akan menolak makan atau minum dan akan mati kecuali jika dipaksa diberi makan atau minum (diinfus). Sebaliknya, jika HVM yang rusak/hancur maka individu akan menjadi rakus dan kegemukan.


  1. Pola makan yang berlebihan

Orang yang kegemukan lebih responsive terhadap isyarat lapar eksternal seperti rasa, bau makanan atau waktu makan dibandingkan dengan orang yang mempunyai berat badan normal. Orang gemuk cenderung langsung makan jika ia ingin makan, bukan karena ia lapar. Pola makan berlebih inilah yang sulit diubah. Selama tidak ada keinginan yang kuat untuk menurunkan berat badan maka cara apapun akan sia-sia.


  1. Kurang gerak atau jarang berolahraga

Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat berpengaruh pada pengendalian berat tubuh. Pengeluaran energi bergantung pada dua factor, yaitu tingkat aktivitas/olahraga secara unum dan angkametabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk memertahankan fungsi minimal tubuh. Dari kedua factor tersebut, angka metebolisme basal mengambil tanggung jawab dua per tiga dari keseluruhan pengeluaran energi.













Walaupun aktivitas fisik hanya mengambil 1/3 tanggung jawab dalam pengeluaran energi pada orang normal, tetapi bagi orang yang kegemukan aktivitas fisik ini sangat besar pengaruhnya. Pada saat berolahraga, simpanan lemak akan terbakar. Semakin banyak berolah raga makan semakin banyak energi yang hilang. Aktivitas secara tidak langsung mempengaruhi system metabolisme basal. Orang yang bekerja duduk seharian akan mengalami penurunan metabolisme basal dalam tubuhnya. Oleh karena itu, olahraga sangat penting untuk membakar lemak dan juga diperlukan untuk menjaga metabolisme agar tetap normal.


  1. Ketidaksatbilan emosi

Banyak endapat yang menyatakan bahwa orang gemuk biasanya tidak bahagia. Sebenarnya ketidak bahagiaanya itu adalah takanan batinyya yang di sebebkan oleh opini masyarakat yang cenderung menganggap orang kurus lebih menarik dari pada orang gemuk. Pendapat tersebut sering kali membuat malu sehingga berujung pada ketidak mampuan mengendalkan diri, terutama dalam urusan pola makan.


  1. Factor lingkungan

Factor lingkungan ternyata juga mempengaruhi kegemukan seseorang. Orang yang dibesarkan oleh keluarga yang beranggapan kegemukan merupakan symbol kemakmuran dan keindahan cenderung tumbuh menjadi orang gemuk. Selama pandangan tersebut tidak dipengaruhi oleh factor-faktor eksternal maka orang tersebut tidak akan mengalami masalah-masalah psikologis yang berhubungan dengan kegemukan

[ ... ]

Minggu, 07 Juni 2009

Pembagian Bahan Pelangsing

Menurut cara kerjanya, bahan pelangsing dikelompokkan menjadi lima macam, yaitu penekan nafsu makan, penghambat pembentukan lemak, pembakar lemak, penyegah penyerapan kalori di usus dan diuretika.


  1. Golongan penekan nafsu makan

Ada dua tipe obat berdasarkan pusat kerjanya. Obat tipe pertama bekerja sebagai penekan nafsu makan yang bekerja pada otak (sentral), contohnya golongan amfetamin. Golongan ini biasanya menyebabkan jantung berdebar-debar dan sulit tidur. Disamping dapat menurunkan berat badan, komsumsi aphetamin juga dapat mnyebabkan penyempitan pembuluh darah, terutama pembuluh darah pada bagian ginjal, akibatnya ginjal tidak bisa menerima makanan yang cukup sehingga memicu kerusakan ginjal.


Obat tipe kedua yaitu bekerja menekan nafsu makan pada daerah lambung (perifer), contohnya serat (fiber). Golongan serat ini cenderung memberikan rasa kenyang pada lambung tanpa menambah energi, relative cukup aman dikonsumsi jika banyak diimbangi dengan banyak mengkonsumsi air putih.








  1. Golongan penghambeat pembentukan lemak

Saat melakukan proses metabolisme, tubuh mengubah masukan energi yang berlebih menjadi cadangan energi glikogen dan lemak melalui siklus krebs. Bahan pelangsing pada golongan ini berfungsi menghambat terbentuknya lemak di dalam tubuh dan menambah energi glikogen yang dapat menurunkan nafsu makan. Komponen penting pembentuk asam lemak dalam siklus krebs adalah penghambat kompetitif (competitive inhibitor) asam sitrat (hydroxycitric acid, HCA). HCA merupakan substansi organic yang dihasilkan dari ekstraksi tumbuh-tumbuhan family Garnicia. Berdasarkan penelitian yang banyak dilakukan oleh prusahaan farmasi besar Hofman-LaRoche, disimpulkan bahwa HCA aman untuk tubuh. Bahkan dikatakan lebih aman dari pada asam sitrat yang berasal dari buah jeruk.


  1. Golongan pembakar lemak

Terdapat beberapa zat yang dikatakan dapat membakar lemak, seperti chromium picolinate, gamma-linoleic acid (GLA), L-carnitine, kalium dan magnesium. Zat-zat tersebut mningkatkan metabolisme tubuh melallui beberapa mekanisme, terutama dengan merangsang saraf simpatis yang menghangatkan suhu tubuh dan enzyme-enzyme penambah reaksi termogenik.


  1. Golongan pencegah penyerapan kalori di usus

Golongan ini terdiri dari dua macam zat, yaitu zat laksatif dan zat kelasi. Zat-zat laksatif mencegah penyerapan kalori di usus halus. Namun, laksatif memiliki beberapa kerugian bagi orang yang mengkonsumsinya, yaitu dapat menyebabkan gangguan pada kerja usus dan ketidaknyamanan karena harus sering buang air besar. Konsumsi laksatif dianjurkan adalah dalam dosis ringan seperti Casana sagrada, licorice, dan ginger (jahe).


Zat lainnya yang termasuk dalam golongan pencegah penyerapan kalori di usus adalah zat kelasi, contohnya kolestiramin dan chitosan. Kolesteramin bekerja dengan cara mengikat asam empedu sehingga menghambat pembentukan micelle (lemak micro yang dapat meleati dinding usus), sedangkan chitosan bekerja dengan cara mengikat lemak yang sudah tercampur dengan enzim pancreas dan menjadikannya senyawa kompleks yang tidak dapat diserap usus. Konsusmi zat-zat tersebut dalam jangka waktu lama akan menyebabkan tubuh kekirangan vitamin A, D, E dan K yang larut dalam lemak, karena vitamin-vitamin tersebut ikut terbuang bersama lemak.

  1. Golongan diuretika (zat yang menignkatkan sekresi urine)

Golongan inilah yang paling banyak digunakan sebagai pelangsing karena dapat menurunkan berat badan sampai 1.5 kg per minggu. Konsumsi zat ini tidak dianjurkan karena dapat mengganggu keseimbangan elektrolit di dalam tubuh dan sebenarnya tidak ada gunanya. Mengapa bisa begitu? Karena penyebab penurunan berat badan dengan cepat sesungguhnya hanyalah pengeluaran cairan yang ada di dalam tubuh, bukan lemak (melalui sekresi urine yang berlebihan) sehingga pada akirnya bukan langsing yang di dapat, melainkan dehidrasi karena kekurangan cairan.

[ ... ]

Kegemukan Menurut Tingkatan

Type kegemukan dapat dibagi menurut seberapa besar tingkat kelebihan berat badan yang dimiliki. Risiko terkena penyakit pun akan bertambah, seiring dengan semakin tingginya tingkatan. Kegemukan dapat di bagi menjadi beberapa tingkatan sebagai berikut

  1. Simple Obesity (kegemukan ringan) adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan sebanyak 20% dari berat badan ideal tanpa disertai penyakit siabetes mellitus, hypertension dan hyperlipidemia.
  2. Mild obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan antara 20 – 30 % dari berat badan ideal yang belum disertai penyakit tertentu, tetapi perlu di waspadai.
  3. Moderat obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan antara 30 – 60 % dari berat badan ideal. Tingkatan ini sangat rawan terhadap penyakit yang berhubungan dengan diabetes.
  4. Morbid obesity adalah kegemukan akibat kelebihan berat badan sebesar 60 % dengan risiko yang sangat tinggi terhadap penyakit pernapasan, gagal jantung dan kematian mendadak.





[ ... ]

Sabtu, 06 Juni 2009

Kegemukan Menurut Umur

Kegemukan pun dapat di golongkan menurut umur. Ada orang yang mengalami kegemukan dari mereka lahir, anak-anak, sampai orang dewasa.

  1. Kegemukan saat lahir






Kegemukan pada saat bayi sering kali terjadi akibat kekurangan pengetahuan orang tua tentang kebutuhan makan bayi. Kemungkinan juga di sebabkan kesibukan orang tua di luar rumah sehingga bayi hanya diurus oleh pembantu. Jika bayi menangis, orang tua selalu mengira bahwa bayi mereka lapr, padahal belum tentu begitu. Bias jadi bayi merasakan sakit pada bagian tubuhnya atau pakaianya yang basah kaena mengompol. Oleh karena itu sanget kurang tepat jika ketika beyi menangis selalu di kaenakan lapar.

Sejak bayi hingga berumur 2 tahun merupakan saat yang paling mudah terjadi penimbunan lemak. Namun, bukan berarti setelah 2 tahun anak akan terbebas dari kegemukan. Bayi gemuk belum tentu sehat, bahkan dapat berdampak negative. Sebagai contoh, resiko kejang bayi banyak terjadi pada bayi yang mengalami kegemukan.

  1. Kegemukan pada masa kanak-kanak

Kegemukan pada masa kanak-kanak umumnya disebabkan oleh pola makan yang yang salah dan aktivitas fisik yang kurang dalam proses pembakaran kelebihan lemak tubuh. Kemajuan teknologi, acara televise yang memukau dan kemudahan transportasi menyebabkan anak-naka malas melakukan kegiatan yang membutuhkan energi. Iklan-iklan di media massa pun banyak yang menawarka makanan mengndung energi dan lemak tinggi. Iklan-iklan tersebut sangat menarik sehingga dapat mempengaruhi perilaku dan pola makan anak.

  1. Kegemukan pada saat dewasa

Kegemukan saat dewasa terjadi karena sudah menumpuknya lemak di dalam tubuh. Kegemukan ini biasanya terjadi pada pria atau wanita yang erumur lebih dari 30 tahun. Pada usia ini, pria atau wanita umunya telah mantap dalam karier atau biasanya. Dibareni dengan besarnya tanggung jawab serta menumpuknya pekerjaan. Kondisi ini menyebabkan kurangnya waktu untuk berolahraga, jika keadaan ini terus dibiarkan maka pada usia 45 – 60 tahun, biasanya penyakit degeneratif sudah mulai mengintai.

[ ... ]

Kegemukan Menurut Kondisi Sel


Kegemukan menurut kondisi sel didasarkan pada ukuran sel lemak pada tubuh, dibedakan menjadi type hyper plastic, hypo tropic dan kombinasi keduanya.







  1. Type Hyper plastic

Type Hyper plastic merupakan kegemukan yang diakibatkan oleh kelebihan jumlah sel lemak, tetapi ukurannya masih sesuai dengan ukuran sel lemak normal. Kegemukan type Hyper plastic biasanya terjadi pada masa anak-anak. Berat badan relative sulit diturunkan, kalupun hanya dapat diturunkan hanya bersifat sementara dan akan kembali ke bentuk semua.


  1. Type Hypo tropic

Jumlah sel lemak kegemukan pada type Hypo tropic sama dengan jumlah sel lemak normal, tetapi ukurannya lebih besar. Kegemukan type Hypo plastic biasanya terjadi pada orang dewasa dan lebih mudah diturunkan berat badannya. Orang yang mngalami kegemukan Hypo tropic sangat rentan terhadap penyakit diabetes mellitus dan tekanan darah tinggi.


  1. Type Hyper plastic – Hypo tropic

Type kegemukan ini merupakan gabungan dari kedua type sebelumnya. Dengan kata lain jumlah sel lemak type ini lebih banyak dan ukurannya pun lebih besar dari sel lemak normal. Kerap sekali terjadi sejak usia anak-anak hingga dewasa dan termasuk type kegemukan yang paling sulit untuk dikurangi. Oleh karenanya, pemilik type kegemukan ini sangat rentan tehadap penyakit-penyakit seperti Diabetes mellitus, Jantung Koroner dan Hypertensi.

[ ... ]

Kegemukan Berdasarkan Distribusi Lemak


Kegemukan berdasarkan distribusi lemak dicirikan oleh bagian-bagian tubuh yang memiliki timbunan lemak. Kegemukan ini terbagi menjadi type android and type ginoid


  1. Type Android ( tipe buah apel )

Kegemukan type android banyak terjadi pada pria dan wanita yang telah mengalami menopause. Timbunan lemak pada umumnya terdapat di bagian atas tubuh. Kegemukan type android lebih beresiko terkena penyakit-penyakit yang berhubungan dengan metabolisme glokosa dan lemak seperti penyakit gula. (diabetes mellitus), penyakit jantung koroner, stroke, perdarahan otak dan tekanan darah tinggi. Orang dengan type kegemukan seperti ini mempunyai kemungkinan terkena kanker payudara enam kali lebih besar dibandingkan orang yang memiliki berat tubuh normal. Meskipun demikian, mereka masih beruntung karena lebih mudah menurunkan berat badan dengan diet dan olah raga teratur.


  1. Type Ginoid ( tipe buah pir )

Type kegemukan yang satu ini ditandai dengan banyaknya timbunan lemak di bagian bawah tubuh, yaitu di sekitar pantat, perut, pinggul dan paha. Type ini banyak terjadi pada kaum hawa. Type ginoid lebih aman dari penyakit-penyakit degeneratif, tetapi penurunan berat badan akan lebih sulit untuk di lakukan.







[ ... ]
 

©2009 Cerita Wanita | by TNB